Kumpulan foto-foto sexy dan cantik, kalo gak cantik dan sexy ya gak ada disini
Om Tutor
By Anonim At 22.28 0
Ketika masih ABG banget, aku tinggal ma kerabat jauhku, mereka membantu membiayai sekolahku, karena itulah aku tinggal dirumahnya. Mereka merupakan pasangan muda, anak mereka baru kelas 5 SD, sedang aku sekolah selevel (bukan sekelas lo) lebih tinggi dari anak mereka. Sodaraku itu sangat dimanja, anak tunggal pula, sehingga apa maunya selalu dituruti ortunya. Ya biar aja, bukan urusanku kan, lagian itu kan anak mereka jadi mo dimanja kaya apa ya hak ortunya lah. Aku dah bersyukur banget ada yang mo nyekolahin dan ngasi tumpangan tempat tinggal.
Sejak kedua ortuku almarhum, hidupku sangat terlunta2 tergantung dari belas kasihan kerabat ortuku. Aku tinggal pindah2 tergantung kepada siapa yang mau menampung aku, sekolahku menjadi berantakan. Anak lain menyelesaikan skolah level pertama dalam 6 tahun, aku baru selesai 8 tahun, ya ngerti kerna yang mo nanggung kontinyu sekolahku gak ada. Ya dijalani aja, sehingga sekarang aku yang paling tua dikelasku. Badanku mungil dengan kulit yang tidak putih, tokedku juga mungil, proporsional dengan tinggi-berat badanku.
Aku di rumah selalu pakai pakaian seadanya, hanya bercelana yang bener2 pendek. Kadang aku tak pakai cd dan bh, juga bajuku tanpa lengan sehingga ketekku yang mulus kelihatan. Kamarku gak kecil2 amat si, ada kamar mandinya didalem, jadi aku gak repot kalo mo pipis pa eek. Kerabatku taunya mbayari sekolahku dan memenuhi kebutuhan dasarku. Uang saku aku dikasi juga biar gak banyak. Kalo gak da keperluan aku jarang ngumpul di rumah besar sehingga aku lebi sering menyendiri dikamarku.
Beberapa hari terakhir ada seorang bapak2, yang rutin dateng kerumah untuk memberi les pelajaran buat anak mereka, sehingga kalo ada les kedengaran tang ting tung suara piano yang gak keruan. Namanya, kita sebut saja dengan si om, umurnya 40an, orangnya cakep, rambut ikal, kumis tipis dan badannya atletis, suka banget aku ngeliatnya. Kadang-kadang dia curi-curi pandang kemulusan pahaku dan ketekku. Aku merasakan kalau dia tertarik dengan tubuhku. Sering kulihat tonjolan celananya kupikir kontolnya pasti lumayan besar, rupanya dia terangsang melihat pahaku dan aku pun ikut terangsang kalau membayangkannya. Aku jadi pengen dicumbu si om, dipeluknya dan diraba raba.
Sungguh aku kepingin meremas benda menonjol di selangkangannya itu dan kuingin dia meremas remas punyaku, tapi gimana caranya? Lagian gak selalu kalo dia ngasi les aku ketemu, karena seperti yang sudah aku bilang aku jarang kerumah besar kalo gak da keperluan.
Suatu sore dia datang ke rumah. Padahal kerabatku sekeluarga sedang keluar kota termasuk anaknya tentunya. Aku cuma sendiri dirumah, “Kok dateng om, kan lagi pada keluar kota, mangnya om gak tau ya”. “Tau kok”. “Kok dateng juga, mangnya mo ngasi les gratis buat Inez”. “Mau di lesin juga toh”. “Gak kok om, becanda, siapa yang mo bayarin?”. “Buat abege secantik kamu gratis deh”. Dia duduk disofa dan menarik tanganku untuk duduk disebelahnya. Sofa masi lebar tapi dia menarik aku duduk merapat ke dia. Ketika kulirik, dia lagi memelototi pahaku dari dekat, terdengar napasnya memburu, aku pun semakin senang saja. Pura-pura aku menggaruk pahaku dan selangkanganku supaya dia makin terangsang. “Napa, banyak nyamuk ya”. “Gak kok”. “Tu garuk2, diselangkangan lagi”. “Gatel aja, alergi ma om kali”, jawabku becanda. “Wah kalo alergi kudu aku yang ngegarukin, biar alerginya ilang”. “Katanya mo ngasi les ke Inez, kok sekarang mo ngegarukin Inez”. “abis kamu sexy banget si, padahal masi umur abege banget ya”. “mangnya napa kalo Inez sexy?” “Ya aku napsu lah”. Wah kliatan aslinya sekarang dia, rupanya dia sungkan ma kerabatku makanya sok cuek. Aku ngerti napa kok dia dateng sore ini, sengaja pengen ngegelutin aku kayanya, hihi geer ya.
tanganku masih dipegangnya, telapak tanganku diremasnya. Tangannya mulai meraba lenganku dan mengelus elusnya, enganku dielusnya naik ke atas sampai belahan ketekku dan mulai diciumnya pundakku. Aku terdiem ngerasain, elusannya makin nikmat kurasakan dan terangsang aku dibuatnya. Karena aku diem, dia makin berani, dia mulai mencium belakang ketekku dan dia coba mengangkat tanganku supaya dia dapat mencium ketekku. ”oh oh geli om, jangan”, desahku kegelian. dia tetap memaksa mengangkat tanganku lalu ketekku diciumnya dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sambil menghirup aroma ketekku. ”Nez, harum lo ketekmu dan mulus lagi, aku senang sama ketekmu”, rayunya sedangkan aku kegelian dan terangsang, enak juga ketekku diciumnya.
Dia tak puas-puasnya terus mencium ketekku. ”sudah dari pertama ketemu kamu aku pengen merasakan ketekmu, aku terangsang kalau sedang lihat ketekmu” katanya lagi. Dia mulai meraba raba toketku yang tak pakai bh dan diciumnya leherku pipiku terus kebelahan dadaku,aku menggelinjang nikmat dan menahan geli. Terus dia mencium toketku yang masih terbungkus baju, lalu tangannya lewat bawah bajuku mulai masuk ke arah toketku dan dia meremasnya langsung, diremasnya makin kuat dan aku merasa kesakitan. “Jangan keras2 dong om, atit”, desahku manja. “Abis aku gemes ngeremes toket kamu”. “Kan kecil om”. “Tapi proporsionallah ma badan kamu yang imut ngegemesin”. “Tapi napsuin kan…” “Banget”. ”Aahh…om om geli aku, sudah…sudah…geli om!” desahku mengerang nikmat. Mendengar eranganku dia makin bernapsu meremas toketku kiri dan kanan. Napasnya makin memburu dan dia mencium pipiku. Diciumnya terus pipiku dan aku makin pasrah saja, bibirku mulai dikecupnya dan dilumatnya. aku pun tak tahan membalasnya. Lidahku dilumatnya. Tanganku merangkul erat di belakang kepalanya. Aku dan dia makin napsu sambil satu tangannya meraba raba paha bagian dalam hampir dekat selangkangan dan cdku. “Kamu dah pinter banget ciuman Nez”. “He eh”, cuma itu yang keluar dari mulutku, napsu mulai menguasai aku.
“slangkangan kamu napsuin deh Nez, aku jilat ya”. Aku kebelet pipis rasanya. "om Inez pipis dulu, kebelet banget nih!”. Di kamar mandi kulihat cdku sudah banyak cairan nikmatku, memekku kusabuni sampai bersih biar nanti kalau dicium wangi baunya. Aku pun tak pakai cd lagi. Cd kukantongin ja. Ganti dia sekarang mau pipis. Ketika dia kembali ke sofa, aku disuruh duduk di pangkuannya dan tanganku disuruh merangkul pundaknya karena dia mau mencium ketekku. Terasa kontolnya tegang dan hangat tertekan bokongku, enak juga dipangku, terasa kontolnya berdenyut di bawah memekku. ketekku diciumnya dan dibenamkannya hidungnya dalam-dalam sambil menghirup aroma ketekku yang harum. Dia sungguh menikmati kelembutan dan harumnya ketekku. “Ketek kamu lembut dan merangsang sekali deh”. . Aku juga menikmati rangsangan ini dan senang ketekku dicium ciumnya sambil tangannya mulai meraba raba selangkanganku lagi, nyelip ke balik celpenku dan menyentuh tepi memekku yang sudah tak ber cd. “Kamu dah napsu banget ya Nez, sampe cd kamu lepasin, biar gampang aku kilik2 ya”. Aku tersipu mendengarnya. Perasaan geli bercampur nikmat ketika selangkanganku dielus elusnya dengan lembut. kubuka kakiku supaya dia bisa lebi leluasa meraba memekku. kuarahkan tangannya ke memekku, lalu dirabanya dan dielus elus, aku menggelinjang keenakan dan tak sadar aku mendesah sambil pantat kugoyang goyang makin menekan kontolnya. Tangannya mulai meraba itilku dan ditekannya sambil dipilin pilin geli. Jarinya mulai meraba bibir dalam memekku yang semakin basah, aku makin menggelinjang dan mendesah nikmat. “Aahhh…om, enak om cepet dimasukin om aaahh…aahh” aku mendesis keenakan sambil kaki kurapatkan dan kubuka menahan kegelian di memekku. ”Nez, enak ya, sudah mo keluar ya, mau aku jilat memeknya, boleh ya?” bisiknya di telingaku.
Mendengar bisikannya aku makin tak tahan lalu kulumat bibirnya dan lidahku diisep nya. Tangannya tak masuk-masuk ke memekku hanya meraba raba bibirnya dan itilku. Lalu aku disuruh turun dari pangkuannya dan duduk di sofa dan dia duduk di bawah mau mencium dan menjilat memekku. aku malu memekku sudah basah lagi dan banyak cairannya, ”om Inez cebok dulu ya, memek Inez basah”. “Gak usah Nez, yang basah gitu lebi napsuin aromanya” Kakiku dibukanya satu dinaikkan ke sofa sekarang memekku terasa terbuka lebar tapi masih pakai celana. Diciumnya pahaku kiri kanan terus paha bagian dalam dekat selangkanganku. Aku makin merinding nikmat dan merintih keenakkan. Nikmat rasanya selangkanganku kena hembusan napasnya, selangkangankudiciumnya lama sekali. “sejak ketemu kamu pertama kali aku dah ngarepin kesempatan kaya gini nez”. “Inez juga suka kok ma om, tapi omnya acuh gitu”. “Ya belon saatnya lah ketika itu, kan ada kerabat kamu”.
celanaku dibuka ritslutingnya dan diturunkan sampe ke dengkul. aku mengangkangkan kakiku sehingga memekku lebi bebas menantang untuk dicium dan dijilatnya. Dipandangnya dengan napsu memekku yang diliputi bulu2 alus, mengairahkan untuk dijilat, lalu mulai diciumnya. hidungnya masuk kesela sela bibir memekku sambil digesek gesek naik turun. Aku menggelinjang geli dan nikmat. “oh enak sekali…dijilat sekarang dong om” pintaku merajuk kepingin lidahnya bermain di dalam memekku. Tapi dia masih asik mencium memekku, tak puas-puasnya dia mereguk aroma memekku. ”Nez, memek kamu harum dan hangat, aku senang bisa cium memekmu,” katanya membuatku makin terangsang saja. Lalu dia mulai menjulurkan lidahnya dan disapunya bibir memekku. itilku dikulumnya. Sungguh nikmat rasanya mau pipis rasanya. memekku berdenyut, lidahnya mulai masuk ke dalam memekku, aku mengangkat pantatku supaya makin dalam lidahnya masuk. aku makin menggelinjang dan merinding seluruh tubuhku merasakan kenikmatan ini. memekku makin basah karena banyaknya cairan yang keluar dan makin diisepnya cairan memekku dan direguknya dengan nikmat. “Gurih banget rasanya Nez”. Tak puas-puasnya diamenjilati memekku. Aku pun makin mengelinjang, pahaku mengapit kepalanya saking tak tahannya dan aku orgasme, langsung disedotnya cairanku. “Om baru dijilatin ja dah nikmat gini ya, palagi kalo….” “Kalo apa Nez”. “Kalo om masukin”. memekku terasa panas dan agak perih sedikit.
Setelah puas melumat memekku, aku disuruhnya meremas remas kontolnya, ganti dia duduk di sofa aku duduk di sampingnya sambil meremas remas kontolnya tapi masih diluar celananya. Terasa sudah tegang dan besar. Dia mendesah desah, “enak Nez, pinter kamu”. Kepingin aku melihat kontolnya dan meremasnya langsung, kumasukkan tanganku ke celananya dan kulepas berikut cdnya. Kontolnya besar, kepalanya seperti helm tentara dan berwarna keunguan, kulitnya agak coklat tidak hitam. kuremas dan kukocok pelan. “Om gede banget kontolnya”. Kontolnya terasa hangat di tanganku, lubangnya kuraba terasa basah dan dia makin mendesah keenakan. Akupun ikut terangsang dan memekku terasa berkedut kepingin dimasuki kont0l gedenya.
“Diemut dong Nez”. Kujilat kepala kontolnya, terasa asin. Kocokan tanganku jalan terus, pelan kumasukkan kepala kontolnya ke mulutku dan kuemut pelan, dia menggelinjang keenakan, “Nez nikmat banget emutanmu”. lidahku menjilat jilat kepalanya, kulumat dengan bibirku dan ku keluar masukin sambil disedot dan kuputar putar. Dia mengelinjang dan mendesah, “gila nikmatnya”. Disuruhnya aku berhenti karena mau orgasme tapi aku tetap mengemutnya supaya aku dapat merasakan orgasmenya di mulutku. Kontolnya makin tegang dan panas berdenyut, dia makin menggelinjang dan mendesah dan akhirnya terasa pejunya menyemprot dalam mulutku, terus kusedot supaya tuntas keluarnya. ”Aduh Nez, enak sekali emutanmu sayang, nikmat sekali”.
Dia mencium pipiku dengan sayang, kubalas dengan rangkulanku. bibirku dilumatnya, lidahku diisepnya. Sambil lidahnya masuk kumulutku mencari liurku lalu diteguknya dengan napsu, terasa kontolnya sudah tegang lagi. “Om kuat amir, baru ja ngecret dimulut Inez dah ngaceng lagi”. “pengen ngecret di memek kamu soale Nez, bole kan”. kuraih kontolnya dan kuremas remas. Dia kembali mencium ketekku. Hidungnya dibenamkan menikmati aroma ketekku yang lembut tak berbulu. Aku menggelinjang kegelian nikmat, lalu tangannya mulai meraba raba pahaku terus naik membelai selangkanganku. ”Om ayo om ngentot di kamar Inez ya, Inez pengin ngerasai kont0l om”. Dia segera merapikan celananya, akupun juga. Kami berjalan menuju ke kekamarku di bagian belakang rumah.
Kuajak dia masuk kamarku dan aku merebahkan di tempat tidur dengan kaki kubuka lebar menantangnya. Dia mulai mencium pahaku dari bawah sampai naik ke selangkanganku. Diciumnya dengan napsu selangkanganku digesek geseknya hidungnya ke selangkanganku sambil menghirup aromanya yang katanya amat mengairahkan. “aku lepasin ya celana kamu”, katanya sambil melepas kancing celana pendekku, menurunkan ritsluitingnya dan meloloskannya dari tubuhku. Kuangkat pantatku supaya celanaku gampang dilepas. Diciumnya dan dibenamkan hidungnya ke memekku seraya menghirup aroma nya. “Jembut kamu alus ya Nez. Eemmm…emmm, enak dan wangi hangat!” katanya sambil kembali mencium memekku. hidungnya masuk ke belahan memekku tak perduli sudah banyak lendirku makin bernapsu dia menciumnya.”Memek kamu rapet banget Nez”. lidahnya kembali menjilat jilatnya. ”ooooh ommm eenaaak, jilat terus ooh!!” aku meracau keenakan.
Mulai lidahnya menjilat dari bawah dekat anusku. “Aaw…aw…geli ah om!!” aku kegelian kena lidahnya terus menelusuri belahan memekku, ke bawah lagi makin dekat anusku naik lagi sambil bibirnya melumat bibir memekku. Nikmat sekali, sekarang anusku dijilat jilatnya lidahnya bermain main lama di sana. Serasa melayang aku kegelian dia tak merasa jijik menjilat anusku. Jilatannya menyebabkan aku makin mendesah keenakan. Kakiku kupegang rapat nempel di dadaku sehingga memekku makin menonjol dan merekah lidahnya mulai masuk dan menjilat jilat di dalam, lendirku makin banyak keluar. Pantatku diganjalnya dengan bantal supaya aku tak capek. lendirku yang makin banyak keluar diisepnya sampai habis.
Sekarang dia mau aku mengemut kontolnya lagi. dia naik dan mengangkangi kepalaku. diganjalnya kepalaku dengan bantal. Kujilat kepalanya dulu dan lobang kencingnya dia meringis kegelian kena jilatanku. Kemudian kuemut emut kontolnya dengan lahap, kuurut dengan bibirku sambil lidah ku menjilat jilat, kukocok dengan tanganku pelan supaya dia tambah enak. Terasa kontolnya makin keras. Lalu aku minta gaya 69 saja karena memekku kepingin dijilati lagi. Kami memutar badan sehingga memekku sekarang berada dimukanya, dia segera melakukan tugasnya dengan lidahnya sementara aku trus ja nyepongin kontolnya. “Dah dulu Nez, masak aku ngecret lagi dimulut kamu”. Dia melepaskan bajuku dan bajunya, kami sudah bertelanjang bulat diranjangku.
Aku minta sekarang dia menusuk memekku dengan kontolnya karena memekku sudah tak tahan gatalnya. Aku telentang dan kubuka kakiku lebar-lebar sambil mendesah. “Ayo om…entotin Inez, udah gak tahan nih!!“ aku memohon dengan sangat. Diapun naik keatasku sambil mengarahkan kontolnya ke memekku. Kontolnya digesek gesek ke bibir memekku dan mulai masuk pelan-pelan kepalanya. Dia mulai memasukkan kontolnya yang besar itu ke memekku. Pantatnya semakin didorong2, sampai aku merem melek keenakan ngerasain memekku digesek kontolnya. Dia mulai menggerakkan kontolnya keluar dan masuk dimemekku yang sempit itu. “Wuah Nez, sempit betul memekmu”, dia menggumam tak keruan. Aku mulai merasakan nikmat yg luar biasa. Secara naluri aku gerakkan pantatku kekanan dan kekiri, mengikuti gerakan kontolnya yang keluar masuk, wuihh tambah nikmat. Kulihat wajahnya menikmati sekali gesekkan kontolnya di memekku. Tubuhnya yang berada diatas tubuhku bergoyang-goyang maju mundur, dia memperhatikan kontolnya sendiri yang sedang keluar masuk di memekku. Kakiku kunaikkan ke pinggangnya, pantatku kunaikan supaya aku bisa menekan kontolnya makin masuk. Blees aw aw enak sekali terasa memekku sesak dimasuki kont0l besarnya. aduh enaknya, terus makin masuk kontolnya sampai tinggal pangkalnya.
Selang beberapa saat, dia mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku disuruhnya nungging, dan dia menyodokkan kontolnya dari belakang ke memekku. Enngghh…” desahnya tak keruan. Sambil menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, aku merasa nikmat yang luar biasa. Tidak tahu berapa lama dia menggenjot memekku dari belakang seperti itu, makin lama makin keras sehingga akhirnya aku nyampe, “Om, enjot yang keras, nikmat sekali rasanya”, jeritku. Dia mengenjot kontolnya lebih cepat lagi dan kemudian pejunya muncrat didalam memekku berulang-ulang, banyak sekali. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Aku merasa memekku agak membengkak akibat disodok oleh kontolnya yang besar itu.
Setelah istirahat beberapa saat, dia bertanya padaku “Gimana Nez? enak kan?”. “Enak sekali om, rasanya nikmat sekali, memek Inez sampe sesek kemasukan kon tol om, abis gede banget sih”, jawabku. Dia mencabut kontolnya yang sudah lemes dari memekku. kontolnya berlumuran pejunya dan cairan memekku. Mungkin saking banyaknya ngecretin pejunya dimemekku. Aku yang kelelahan hanya terkapar di ranjang. Tak lama kemudian aku tertidur.
Ketika aku bangun, hari udah gelap. Dia gak ada, segera aku kekamar mandi. keluar dari kamar mandi, dia masuk kamarku dengan membawa bungkusan. “Ni aku beliin nasgor, sukakan?” “Om tau aja kalo Inez laper”. “Ya laperlah, dah kerja keras gitu, kalo gak diisi ntar gak bisa ke ronde brikutnya lagi”. Waduh, dia blon puas ngentotin aku. Ya gak apalah, soale nikmat banget dientot ma kont0l gede si om. Kami segera melahap nasi goreng yang dibelinya, dia juga membeli teh kotak untuk kami minum. Dikamarku kalo air putih aja si ada dispensernya. Nasi goreng yang dia beli porsinya gede banget, ampe aku kenyang banget jadinya. “Om kena penyakit orang kaya neh”. “Paan tu?” “Abis makan ngantuk”. “Ya mandi ja dulu biar segeran”. Kami masuk ke kamar mandi. Dia memelukku. Hebatnya kontolnya udah ngaceng lagi. “Om, gak puas2nya si ngentotin Inez, tu kont0l om dah ngaceng lagi”. Dia diem, tapi tangannya meremas2 toketku. Leherku diciuminya dengan penuh napsu. Itu membuat napsuku juga bangkit dengan cepat.
Dia segera duduk di toilet dan aku dipangkunya dalam posisi memunggunginya. Kuarahkan kontolnya ke belahan bibir memekku. Dengan menggunakan tanganku, kugesek-gesekkan ujung kontolnya ke belahan bibir memekku. Kutempelkan ujung kontolnya ke ujung itilku dan kugesek-gesekkan naik turun. Kini memekku kembali mengeluarkan cairan bening. Kemudian kontolnya yang sudah ngaceng keras kembali dimasukkannya ke dalam memekku. Awalnya agak sulit juga kontolnya masuk kedalam memekku. Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung kontolnya berhasil menyeruak ke dalam memekku yang kubantu dengan sedikit menekan badanku kebawah, dan kuangkat kembali pantatku hingga lama kelamaan akhirnya berhasil juga kontolnya amblas semua ke dalam memekku. Dengan posisi begini membuatku harus aktif mengocok kontolnya dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatku, sehingga memekku bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolnya. kontolnya terasa sekali menggesek-gesek dinding bagian dalam memekku. Saat aku duduk terlalu ke bawah, kontolnya terasa sekali menusuk keras memekku, nikmat yang kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi. memekku semakin lama semakin basah sehingga keberadaan kontolnya dalam memekku sudah tidak sesesak tadi. Kini aku pun sudah tidak kuat lagi menahan napsuku.
Aku tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatku seperti tadi, kini aku hanya bisa terduduk dalam posisi kontolnya masih tertancap di dalam memekku. Kugoyang-goyangkan saja pantatku sambil duduk di pangkuannya, persis seperti penyangi dutdang menggoyangkan pinggul dan pantatnya. Kedua tangannya sedari tadi asyik meremas kedua toketku. Pentilku dicubit dan dipilin-pilinnya sehingga menimbulkan sensasi tersendiri bagiku. Dia rupanya tidak mampu bertahan lama merasakan goyang dutdang yang kulakukan. “Aduuh..! Nez, hebat banget empotan memek kamu! Aku hampir ngecret nich!” serunya sambil tetap memilin pentilku. “Kita keluarin sama-sama yuk!” sahutku sambil mempercepat goyanganku.
Dia rupanya sudah benar- benar tidak mampu bertahan lebih lama lagi hingga didorongnya aku sedikit ke depan sambil dia berdiri, sehingga posisiku menungging membelakanginya sambil berpegangan ke wastafel, tetapi kontolnya masih menancap di dalam memekku. Dia berdiri sambil mengambil alih permainan, dia mengocok-ngocokkan kontolnya keluar masuk memekku dalam posisi doggy style. “Aa.. Aacch!” kini giliranku yang menyeracau tidak karuan. Aku merasakan kedutan-kedutan di dalam memekku, terasa sekali semburan hangat yang menerpa dinding memekku, pejunya rupanya langsung muncrat keluar memenuhi memekku. Bersamaan dengan itu, aku pun mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan memekku berkali-kali saat aku nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan hingga memekku kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking penuhnya sehingga tidak tertampung seluruhnya. Cairan kami yang telah tercampur itu, meleleh keluar melalui celah memekku dan merembes keluar hingga membasahi perutku karena posisiku masih setengah menungging saat itu. dia juga memejamkan matanya keenakan kontolnya merasakan kehangatan memekku. “Nez enak banget deh nonok kamu, peret banget”, bisiknya sambil dia melumat bibirku “Abis kont0l om gede banget si, Inez juga nikmat banget om, sesek rasanya nonok Inez kemasukan kont0l om, kerasa banget deh gesekannya”. Kami pun melanjutkan mandi bersama-sama. Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan handuk.
Malem itu dia gak pulang, dia membawaku berkali2 mereguk kenikmatan bersamanya. Staminanya luar biasa sehingga dia bisa berkali2 menggocek memekku dengan kontolnya sampe aku berkali2 nyampe. “Om kuat amir si, bisa berkali2 ngentotin Inez terus, Inez lemes banget deh”. “Tapi nikmat kan”. “Banget”. Sungguh kenikmatan yang melelahkan.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar